Wasabi: Pengertian, Sejarah, Manfaat, Dan Cara Membuatnya

by Jhon Lennon 58 views

Wasabi, pasta hijau pedas yang sering kita temui saat menyantap sushi atau sashimi, ternyata punya cerita panjang dan manfaat yang luar biasa, guys! Mungkin selama ini kita cuma tahu wasabi sebagai pelengkap rasa, tapi sebenarnya ada banyak hal menarik tentang si hijau pedas ini yang wajib kamu ketahui. Yuk, kita bahas tuntas!

Apa Itu Wasabi?

Wasabi adalah tanaman dari keluarga Brassicaceae, yang juga mencakup lobak, kubis, dan mustard. Bagian tanaman yang digunakan sebagai bumbu adalah rimpangnya, yang diparut hingga menjadi pasta berwarna hijau terang. Rasa wasabi itu unik, perpaduan antara pedas, segar, dan sedikit manis. Sensasi pedasnya juga berbeda dengan cabai, karena lebih terasa di hidung daripada di lidah. Ini karena senyawa kimia yang disebut allyl isothiocyanate yang dilepaskan saat wasabi diparut.

Tanaman wasabi (Wasabia japonica) berasal dari Jepang, dan sudah lama menjadi bagian penting dari kuliner Jepang. Bahkan, wasabi juga digunakan dalam pengobatan tradisional karena khasiatnya yang beragam. Jadi, wasabi bukan cuma sekadar bumbu pelengkap, tapi juga punya nilai sejarah dan budaya yang kaya. Bentuk tanaman wasabi sekilas mirip dengan tanaman sawi atau lobak, dengan daun yang lebar dan rimpang yang tumbuh di dalam tanah. Rimpang inilah yang kemudian dipanen dan diolah menjadi pasta wasabi yang kita kenal. Proses penanaman wasabi juga cukup unik, karena membutuhkan kondisi lingkungan yang sangat spesifik. Wasabi tumbuh subur di air yang jernih dan dingin, serta terlindung dari sinar matahari langsung. Itulah mengapa, budidaya wasabi sering dilakukan di daerah pegunungan yang memiliki sumber air alami yang melimpah.

Selain rimpangnya, daun dan batang wasabi juga bisa dimanfaatkan, lho. Daun wasabi bisa diolah menjadi acar, tempura, atau ditambahkan ke dalam salad. Batang wasabi juga bisa diiris tipis dan digunakan sebagai hiasan atau pelengkap hidangan. Jadi, hampir semua bagian tanaman wasabi bisa dimanfaatkan, dan masing-masing bagian memiliki cita rasa yang khas. Nah, sekarang kamu sudah tahu kan, apa itu wasabi? Bukan cuma sekadar pasta hijau pedas, tapi juga tanaman yang punya sejarah panjang dan manfaat yang luar biasa.

Sejarah Wasabi di Jepang

Sejarah wasabi di Jepang bisa ditelusuri hingga abad ke-10, lho! Awalnya, wasabi tumbuh liar di daerah pegunungan yang lembap dan berair. Masyarakat Jepang zaman dulu menemukan bahwa rimpang wasabi memiliki rasa yang unik dan bisa digunakan sebagai bumbu masakan. Pada masa itu, wasabi dianggap sebagai barang mewah dan hanya dinikmati oleh kalangan bangsawan dan samurai. Mereka menggunakan wasabi sebagai pelengkap hidangan daging dan ikan, serta sebagai obat tradisional untuk berbagai penyakit.

Pada abad ke-16, teknik budidaya wasabi mulai dikembangkan, sehingga tanaman ini bisa ditanam secara massal. Hal ini membuat wasabi menjadi lebih mudah diakses oleh masyarakat luas, dan penggunaannya dalam masakan Jepang semakin populer. Salah satu faktor yang membuat wasabi semakin digemari adalah kemampuannya untuk menetralkan bau amis pada ikan mentah. Pada saat itu, sushi dan sashimi mulai populer di Jepang, dan wasabi menjadi pelengkap yang tak terpisahkan dari hidangan tersebut. Selain itu, wasabi juga dipercaya memiliki sifat antibakteri yang dapat mencegah keracunan makanan. Jadi, selain memberikan rasa yang unik, wasabi juga berfungsi sebagai pengawet alami.

Seiring berjalannya waktu, wasabi tidak hanya digunakan sebagai pelengkap sushi dan sashimi, tetapi juga diolah menjadi berbagai macam produk makanan dan minuman. Ada keripik wasabi, permen wasabi, es krim wasabi, dan masih banyak lagi. Bahkan, wasabi juga digunakan dalam produk kecantikan karena dipercaya memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Jadi, wasabi sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Jepang, dan terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Dari tanaman liar yang hanya dinikmati oleh kalangan bangsawan, hingga menjadi bumbu populer yang mendunia, perjalanan wasabi memang sangat menarik untuk diikuti.

Manfaat Kesehatan Wasabi

Selain rasanya yang unik dan sejarahnya yang panjang, wasabi juga punya banyak manfaat kesehatan yang sayang untuk dilewatkan. Kandungan senyawa allyl isothiocyanate dalam wasabi memiliki sifat antibakteri, anti-inflamasi, dan antioksidan yang kuat. Senyawa ini dapat membantu melawan infeksi bakteri, mengurangi peradangan, dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa wasabi dapat membantu mencegah kanker. Senyawa allyl isothiocyanate telah terbukti efektif dalam menghambat pertumbuhan sel kanker pada berbagai jenis kanker, seperti kanker usus besar, kanker paru-paru, dan kanker payudara. Selain itu, wasabi juga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kandungan vitamin C dan antioksidan dalam wasabi dapat membantu meningkatkan produksi sel darah putih, yang berperan penting dalam melawan infeksi dan penyakit. Wasabi juga dipercaya dapat membantu melancarkan pencernaan. Kandungan serat dalam wasabi dapat membantu mencegah sembelit dan menjaga kesehatan saluran pencernaan. Selain itu, wasabi juga dapat membantu meningkatkan produksi enzim pencernaan, yang membantu memecah makanan menjadi nutrisi yang lebih mudah diserap oleh tubuh.

Tidak hanya itu, wasabi juga baik untuk kesehatan jantung. Senyawa allyl isothiocyanate dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), sehingga dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Wasabi juga dapat membantu menurunkan tekanan darah. Kandungan kalium dalam wasabi dapat membantu menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh, sehingga dapat membantu menurunkan tekanan darah. Dengan semua manfaat kesehatan yang dimilikinya, wasabi bukan hanya sekadar bumbu pelengkap, tapi juga makanan super yang dapat meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Cara Membuat Pasta Wasabi di Rumah

Pengen merasakan sensasi pedas segar wasabi di rumah? Gampang banget, guys! Kamu bisa membuat pasta wasabi sendiri dengan beberapa bahan sederhana. Tapi, perlu diingat bahwa wasabi asli itu agak sulit didapatkan di luar Jepang, jadi kita akan menggunakan bahan alternatif yang rasanya mirip.

Bahan-bahan yang dibutuhkan:

  • 2 sendok makan bubuk mustard
  • 1 sendok makan bubuk wasabi (bisa dibeli di toko bahan makanan Asia atau online)
  • 1-2 sendok makan air
  • Pewarna makanan hijau (opsional)

Cara membuatnya:

  1. Campurkan bubuk mustard dan bubuk wasabi dalam sebuah mangkuk kecil.
  2. Tambahkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga membentuk pasta yang kental.
  3. Jika ingin warnanya lebih hijau, tambahkan pewarna makanan hijau secukupnya.
  4. Aduk rata hingga semua bahan tercampur sempurna.
  5. Diamkan pasta selama 10-15 menit agar rasanya lebih keluar.
  6. Pasta wasabi siap disajikan sebagai pelengkap sushi, sashimi, atau hidangan lainnya.

Tips:

  • Jika kamu tidak punya bubuk wasabi, kamu bisa menggunakan bubuk horseradish sebagai pengganti.
  • Untuk rasa yang lebih pedas, tambahkan sedikit bubuk cabai atau merica.
  • Simpan pasta wasabi dalam wadah kedap udara di dalam kulkas agar tetap segar.

Dengan resep sederhana ini, kamu bisa menikmati rasa wasabi yang pedas dan segar kapan saja kamu mau. Selamat mencoba!

Perbedaan Wasabi Asli dan Imitasi

Mungkin kamu bertanya-tanya, apa sih bedanya wasabi asli dan imitasi? Nah, ini penting banget untuk kamu ketahui, karena sebagian besar wasabi yang kita temui di restoran atau supermarket sebenarnya adalah wasabi imitasi. Wasabi asli terbuat dari rimpang tanaman wasabi (Wasabia japonica) yang diparut segar. Rasanya lebih kompleks, dengan perpaduan pedas, manis, dan segar yang seimbang. Teksturnya juga lebih halus dan lembut.

Sementara itu, wasabi imitasi biasanya terbuat dari campuran horseradish, mustard, dan pewarna makanan hijau. Rasanya lebih didominasi oleh pedas yang kuat, dan tidak memiliki kompleksitas rasa seperti wasabi asli. Teksturnya juga lebih kasar dan kering. Selain perbedaan rasa dan tekstur, harga wasabi asli juga jauh lebih mahal daripada wasabi imitasi. Hal ini karena tanaman wasabi sulit dibudidayakan dan membutuhkan kondisi lingkungan yang sangat spesifik. Jadi, jika kamu menemukan wasabi dengan harga yang sangat murah, kemungkinan besar itu adalah wasabi imitasi.

Untuk membedakan wasabi asli dan imitasi, kamu bisa perhatikan beberapa hal berikut:

  • Warna: Wasabi asli memiliki warna hijau yang lebih alami dan tidak terlalu terang. Wasabi imitasi biasanya memiliki warna hijau yang sangat terang dan mencolok.
  • Tekstur: Wasabi asli memiliki tekstur yang lebih halus dan lembut. Wasabi imitasi biasanya memiliki tekstur yang lebih kasar dan kering.
  • Rasa: Wasabi asli memiliki rasa yang lebih kompleks, dengan perpaduan pedas, manis, dan segar yang seimbang. Wasabi imitasi biasanya memiliki rasa yang lebih didominasi oleh pedas yang kuat.
  • Harga: Wasabi asli biasanya lebih mahal daripada wasabi imitasi.

Dengan mengetahui perbedaan ini, kamu bisa lebih bijak dalam memilih wasabi yang sesuai dengan selera dan kebutuhanmu.

Cara Menyimpan Wasabi yang Benar

Supaya wasabi tetap segar dan rasanya tetap enak, kamu perlu tahu cara menyimpan wasabi yang benar. Wasabi yang sudah diparut atau dibuat menjadi pasta akan kehilangan rasa pedasnya dengan cepat jika terkena udara. Oleh karena itu, penyimpanan yang tepat sangat penting untuk menjaga kualitas wasabi.

Berikut adalah beberapa tips menyimpan wasabi yang benar:

  • Simpan dalam wadah kedap udara: Setelah digunakan, segera simpan sisa wasabi dalam wadah kedap udara. Pastikan wadah tertutup rapat untuk mencegah wasabi terkena udara.
  • Simpan di dalam kulkas: Simpan wadah berisi wasabi di dalam kulkas. Suhu dingin dapat membantu memperlambat proses oksidasi dan menjaga rasa pedas wasabi.
  • Gunakan segera setelah dibuka: Wasabi yang sudah dibuka sebaiknya digunakan secepatnya. Semakin lama disimpan, rasa pedasnya akan semakin berkurang.
  • Jangan simpan terlalu lama: Meskipun disimpan dengan benar, wasabi tetap memiliki umur simpan yang terbatas. Sebaiknya jangan menyimpan wasabi terlalu lama, dan gunakan sebelum tanggal kedaluwarsa.

Jika kamu membeli rimpang wasabi segar, kamu bisa menyimpannya dengan cara membungkusnya dengan kain lembap dan menyimpannya di dalam kulkas. Rimpang wasabi segar bisa bertahan selama beberapa minggu jika disimpan dengan benar. Dengan mengikuti tips penyimpanan ini, kamu bisa menikmati rasa wasabi yang segar dan pedas kapan saja kamu mau.

Kesimpulan

Wasabi bukan hanya sekadar bumbu pelengkap sushi dan sashimi, tapi juga memiliki sejarah panjang, manfaat kesehatan yang luar biasa, dan cara pembuatan yang unik. Dari tanaman liar yang hanya dinikmati oleh kalangan bangsawan, hingga menjadi bumbu populer yang mendunia, perjalanan wasabi memang sangat menarik untuk diikuti. Jadi, mulai sekarang, jangan cuma menikmati rasa pedasnya saja, tapi juga hargai sejarah dan manfaat yang terkandung di dalamnya, ya! Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu tentang wasabi, guys!