Surat Lamaran Kerja: Tulis Tangan Vs. Diketik

by Jhon Lennon 46 views

Hey guys! Kalian lagi galau mau bikin surat lamaran kerja yang kayak gimana? Tulis tangan aja apa diketik nih? Ini pertanyaan klasik banget yang bikin banyak pelamar kerja pusing tujuh keliling. Nah, di artikel ini, kita bakal kupas tuntas soal surat lamaran kerja, mana yang lebih oke, dan kapan sebaiknya pakai yang mana. Siap-siap catat tipsnya ya!

Kenapa Surat Lamaran Kerja Penting Banget?

Sebelum kita nyelam ke perdebatan tulis tangan vs. diketik, yuk kita inget-inget lagi kenapa sih surat lamaran kerja itu krusial banget. Surat lamaran kerja itu ibarat kartu nama pertama kamu di mata perusahaan. Ini adalah kesempatan kamu buat nunjukin siapa diri kamu, kenapa kamu tertarik sama posisi itu, dan kenapa kamu adalah kandidat yang paling pas. Kalau surat lamaranmu kurang greget, wah, siap-siap aja lamaranmu berakhir di tumpukan rejection. Jadi, jangan pernah anggap remeh surat lamaran kerja, guys!

Dalam surat lamaran, kamu nggak cuma nyebutin pengalaman kerja dan pendidikan aja. Lebih dari itu, kamu bisa nunjukin personal touch kamu, antusiasme kamu, dan gimana skill kamu bisa nyambung sama kebutuhan perusahaan. Ini saatnya kamu stand out dari pelamar lain. Percaya deh, surat lamaran yang ditulis dengan baik dan penuh strategi bisa jadi kunci sukses kamu dapetin panggilan interview.

Tulis Tangan: Kelebihan dan Kekurangannya

Sekarang, mari kita bedah soal surat lamaran kerja tulis tangan. Dulu, ini adalah metode yang paling umum. Kenapa? Karena dianggap lebih personal dan nunjukin keseriusan pelamar. Ada beberapa kelebihan yang bisa kamu dapat dari nulis tangan:

  • Personal Touch: Tulisan tangan itu unik, guys. Bisa nunjukin kepribadian kamu. Kalau tulisanmu rapi, teratur, dan mudah dibaca, itu bisa jadi nilai plus. Ini nunjukin kamu teliti dan punya perhatian terhadap detail. Bayangin aja, HRD bisa merasakan effort kamu saat membaca tulisan tanganmu yang penuh dedikasi.
  • Kesabaran dan Ketelitian: Menulis surat lamaran dengan tangan butuh waktu dan kesabaran. Ini secara nggak langsung nunjukin kalau kamu nggak asal-asalan dalam melamar kerja. Kamu benar-benar investasi waktu dan tenaga buat posisi ini. Ini bisa jadi sinyal positif buat perusahaan kalau kamu orangnya sabar dan gigih.
  • Membedakan Diri: Di era digital ini, banyak banget orang yang ngirim lamaran via email atau upload PDF. Kalau kamu ngirim surat lamaran tulis tangan, kamu bisa banget stand out. Ini bisa jadi trik jitu buat bikin kamu beda dari yang lain, apalagi kalau perusahaan yang kamu lamar itu perusahaaan yang punya culture klasik atau tradisional.

Tapi, ya namanya juga usaha, pasti ada aja kekurangannya. Ini nih yang perlu kamu perhatiin kalau mau nulis tangan:

  • Sulit Dibaca: Nggak semua orang punya tulisan tangan yang rapi dan mudah dibaca, guys. Kalau tulisanmu cenderung miring, kecil-kecil, atau susah dibaca, ini bisa bikin HRD pusing tujuh keliling. Alih-alih terkesan, malah bisa bikin mereka males baca surat lamaranmu.
  • Rentan Kesalahan: Sekali salah tulis, kamu nggak bisa langsung hapus pakai tipex kayak di dokumen digital. Mau nggak mau, kamu harus bikin surat lamaran baru dari awal. Ini bisa makan waktu dan bikin kamu frustrasi kalau sering salah.
  • Kurang Profesional (di beberapa industri): Buat industri yang sangat modern dan dinamis, kayak startup teknologi atau perusahaan kreatif, surat lamaran tulis tangan kadang dianggap kurang profesional atau ketinggalan zaman. Mereka mungkin lebih prefer lamaran yang digital dan rapi.

Jadi, intinya, surat lamaran tulis tangan itu punya pesona tersendiri, tapi kamu harus yakin banget tulisanmu oke dan perusahaan yang dituju cocok sama gaya ini. Kalau ragu, mending cari aman aja, guys.

Diketik: Kelebihan dan Kekurangannya

Nah, sekarang kita geser ke surat lamaran kerja diketik. Ini adalah metode yang paling populer saat ini, dan ada alasannya lho. Menggunakan komputer atau laptop buat nulis surat lamaran punya banyak banget keuntungan:

  • Profesional dan Rapi: Surat lamaran yang diketik itu biasanya terlihat lebih profesional, rapi, dan enak dibaca. Kamu bisa pakai font yang standar, ukuran yang pas, dan layout yang terstruktur. Ini nunjukin kalau kamu paham etika profesional dalam berkomunikasi.
  • Mudah Diedit dan Diperbaiki: Ini nih yang paling favorit! Kalau ada salah ketik atau mau nambahin sesuatu, tinggal backspace atau copy-paste. Nggak perlu bikin ulang dari nol. Ini bikin proses revisi jadi lebih cepat dan efisien. Kamu bisa fokus buat bikin isi suratnya makin bagus.
  • Mudah Dibagikan: Surat lamaran yang diketik itu gampang banget buat disalin, di-print, atau dikirim via email dalam bentuk PDF. Ini sangat memudahkan proses administrasi buat perusahaan, dan buat kamu juga.
  • Fleksibilitas Desain: Kamu bisa lebih leluasa dalam mendesain surat lamaranmu. Mau pakai kop surat, header, atau footer? Bisa banget! Ini bikin surat lamaranmu terlihat lebih menarik dan berkesan, asal nggak berlebihan ya, guys.

Tapi, ada juga kekurangannya nih, biar adil:

  • Kurang Personal: Karena banyak yang pakai, surat lamaran yang diketik kadang terasa kurang punya sentuhan pribadi. Kalau nggak diolah dengan baik, isinya bisa jadi standar banget dan nggak menonjol.
  • Kesan Instan: Kalau isinya biasa aja dan nggak menunjukkan effort lebih, bisa aja HRD menganggap kamu cuma ngirim lamaran secara instan dan nggak terlalu serius. Ini penting buat diwaspadai.
  • Persaingan Tinggi: Karena mudah dibuat, persaingan surat lamaran yang diketik ini sangat tinggi. Kamu harus benar-benar pintar dalam menyusun kata-kata agar lamaranmu bisa dilirik.

Jadi, kalau kamu pilih diketik, pastikan isinya tetap menarik, personalized, dan menunjukkan kalau kamu benar-benar antusias sama pekerjaannya. Jangan sampai lamaranmu jadi generik dan nggak berkesan, ya!

Kapan Sebaiknya Pakai yang Mana?

Nah, ini dia intinya, guys. Kapan sih kita harus pilih nulis tangan dan kapan sebaiknya diketik? Jawabannya tergantung pada beberapa faktor:

  • Instruksi Perusahaan: Ini yang paling penting! Selalu cek baik-baik di lowongan kerjanya, apakah ada instruksi spesifik soal format surat lamaran. Kadang ada perusahaan yang secara eksplisit minta surat lamaran ditulis tangan, atau sebaliknya, lebih prefer yang diketik. Kalau ada instruksi, ikuti aja! Jangan sampai lamaranmu langsung di-discard karena nggak ngikutin aturan.
  • Jenis Industri dan Perusahaan:
    • Perusahaan Tradisional/Pemerintahan/Institusi Pendidikan: Seringkali, perusahaan-perusahaan jenis ini masih menghargai surat lamaran tulis tangan. Ini bisa menunjukkan rasa hormat dan keseriusan kamu terhadap institusi tersebut. Tulisan tangan yang rapi bisa jadi nilai plus di sini.
    • Startup/Perusahaan Teknologi/Media Kreatif: Nah, buat industri yang lebih modern dan dinamis, surat lamaran yang diketik biasanya lebih disukai. Ini menunjukkan kamu up-to-date dengan perkembangan zaman dan profesional dalam hal administrasi.
  • Posisi yang Dilamar:
    • Posisi yang Butuh Ketelitian dan Keterampilan Tulis Tangan (misal: desainer kaligrafi, sekretaris di kantor tradisional): Dalam kasus tertentu, kalau posisi yang dilamar memang membutuhkan keahlian spesifik yang berkaitan dengan tulisan tangan, maka surat lamaran tulis tangan bisa jadi demonstrasi skill kamu.
    • Posisi Umum (misal: marketing, IT, finance): Untuk posisi-posisi yang lebih umum, surat lamaran yang diketik biasanya lebih aman dan standar.
  • Kenyamanan dan Kepercayaan Diri Kamu: Kalau kamu merasa lebih nyaman dan percaya diri dengan tulisan tanganmu yang rapi, silakan dicoba. Tapi kalau kamu tipe orang yang sering salah ketik atau tulisannya nggak terbaca, mending pilih diketik aja biar aman. Jangan memaksakan diri, ya!

Tips Tambahan Biar Makin Mantap

Apapun pilihanmu, baik tulis tangan atau diketik, ada beberapa tips jitu yang bisa bikin surat lamaranmu makin bersinar:

  1. Riset Dulu Perusahaan: Sebelum nulis, luangkan waktu buat riset tentang perusahaan yang kamu lamar. Pahami value, misi, dan culture mereka. Ini bakal bantu kamu menyesuaikan isi surat lamaranmu.
  2. Sesuaikan Isi Surat: Jangan pakai satu surat lamaran buat semua lamaran. Personalisasi setiap surat lamaranmu. Sebutkan kenapa kamu tertarik sama posisi itu dan perusahaan itu, serta bagaimana skill dan pengalamanmu bisa berkontribusi.
  3. Gunakan Bahasa yang Baik dan Benar: Baik tulis tangan maupun diketik, pastikan bahasanya formal, sopan, jelas, dan nggak bertele-tele. Gunakan tata bahasa yang benar dan hindari kesalahan penulisan.
  4. Perhatikan Format dan Struktur: Pastikan surat lamaranmu punya format yang jelas: salam pembuka, paragraf pengantar (kenapa melamar), paragraf isi (pengalaman, skill, kontribusi), paragraf penutup (harapan, ucapan terima kasih), dan salam penutup.
  5. Cek Ulang (Proofread): Ini penting banget, guys! Baca ulang surat lamaranmu berkali-kali buat mastiin nggak ada typo, salah ketik, atau kesalahan tata bahasa. Kalau diketik, minta teman buat baca juga. Kalau tulis tangan, coba baca lagi setelah jeda waktu biar lebih objektif.
  6. Lampirkan Dokumen Pendukung: Jangan lupa sertakan CV, fotokopi ijazah, transkrip nilai, dan dokumen lain yang diminta. Pastikan semua rapi dan terorganisir.

Kesimpulan: Mana Pilihan Terbaik?

Jadi, guys, antara surat lamaran kerja tulis tangan atau diketik, nggak ada jawaban mutlak mana yang benar-benar terbaik. Semuanya tergantung pada konteks, instruksi perusahaan, dan industri yang kamu tuju. Yang terpenting adalah bagaimana kamu bisa menyajikan informasi dengan efektif, menunjukkan antusiasme kamu, dan membuat HRD yakin kalau kamu adalah kandidat yang tepat.

Kalau kamu masih ragu, pilih yang diketik aja, tapi pastikan isinya dibuat dengan effort maksimal dan menunjukkan keunikan kamu. Kalau kamu yakin tulisan tanganmu bagus dan sesuai dengan image perusahaan, go for it! Yang pasti, surat lamaranmu harus mencerminkan profesionalisme dan keseriusanmu dalam mencari pekerjaan.

Semoga artikel ini membantu ya, guys! Good luck dengan lamaran kerjamu!