Personal Vs. Impersonal Voice: Inggris Mudah & Contohnya!

by Jhon Lennon 58 views

Personal voice dan impersonal voice dalam bahasa Inggris, apa sih bedanya? Jangan khawatir, guys, kita bakal bahas tuntas di sini! Kita akan bedah pengertiannya, perbedaan mendasar, serta contoh-contoh kalimat yang bisa langsung kamu pakai. Tujuannya? Biar kamu makin pede ngomong Inggris dan nggak bingung lagi bedain mana yang pas buat situasi tertentu. Yuk, mulai petualangan seru belajar bahasa Inggris ini!

Memahami Personal Voice: Suara yang Lebih Akrab

Personal voice atau active voice adalah gaya bahasa yang paling sering kita temui sehari-hari. Gampangnya, dalam personal voice, subjek kalimat melakukan aksi. Jadi, fokusnya ada pada siapa yang melakukan sesuatu. Bahasa Inggris yang menggunakan personal voice terasa lebih langsung, jelas, dan mudah dipahami. Cocok banget buat percakapan santai, menulis email ke teman, atau bahkan saat ngobrol di warung kopi. Personal voice membuat kalimat terasa lebih hidup dan personal, karena kita tahu siapa yang melakukan apa.

Contohnya, kalau kamu bilang, "I ate the pizza" (Saya makan pizza), kita langsung tahu bahwa kamulah pelakunya. Kalimatnya singkat, padat, dan nggak bertele-tele. Nah, beda kalau kita pakai impersonal voice, yang akan kita bahas nanti. Personal voice ini sangat penting dikuasai karena menjadi fondasi utama dalam berbahasa Inggris. Dengan menguasai personal voice, kamu bisa membangun kalimat yang efektif dan mudah dimengerti oleh orang lain. Keterampilan ini sangat berguna dalam berbagai situasi, mulai dari percakapan sehari-hari hingga penulisan formal.

Ingat, guys, personal voice itu tentang siapa yang berbuat. Jadi, kalau kamu mau menyampaikan sesuatu dengan jelas dan langsung, personal voice adalah pilihan yang tepat. Cobalah perhatikan bagaimana personal voice digunakan dalam percakapan sehari-hari, buku, atau film. Kamu akan melihat betapa seringnya personal voice digunakan untuk menyampaikan informasi secara langsung dan mudah dipahami. Semakin sering kamu berlatih menggunakan personal voice, semakin lancar dan percaya diri kamu dalam berbahasa Inggris.

Contoh Kalimat Personal Voice:

  • I read a book yesterday. (Saya membaca buku kemarin.) - Jelas, subjek (I) melakukan aksi (read).
  • She loves to sing. (Dia suka menyanyi.) - Subjek (She) memiliki perasaan (loves).
  • They are playing football. (Mereka sedang bermain sepak bola.) - Subjek (They) melakukan aktivitas (playing).

Mengupas Impersonal Voice: Ketika Aksi Lebih Penting

Nah, sekarang kita beralih ke sisi lain, yaitu impersonal voice atau passive voice. Kalau tadi personal voice fokus pada siapa yang berbuat, impersonal voice lebih menekankan pada aksi atau perbuatan itu sendiri. Dalam impersonal voice, subjek kalimat biasanya menerima aksi. Kesannya, kalimatnya jadi lebih formal dan kadang-kadang sedikit lebih sulit dipahami. Tapi, jangan salah, impersonal voice juga punya peran penting dalam bahasa Inggris.

Impersonal voice sering digunakan dalam situasi formal, seperti dalam penulisan ilmiah, laporan resmi, atau berita. Tujuannya adalah untuk menghilangkan subjek atau pelaku aksi, dan lebih menyoroti hasil dari aksi tersebut. Misalnya, kalimat "The pizza was eaten by me" (Pizza itu dimakan oleh saya). Perhatikan, fokusnya jadi ke pizza yang dimakan, bukan siapa yang memakannya (walaupun disebutkan). Impersonal voice memberikan kesan objektif dan netral, sehingga cocok digunakan dalam konteks yang membutuhkan informasi yang jelas tanpa bias.

Selain itu, impersonal voice juga berguna ketika kita tidak tahu siapa pelaku aksinya, atau ketika pelaku aksi tidak penting untuk disebutkan. Contohnya, "The door was opened" (Pintu itu dibuka). Kita tahu pintunya terbuka, tapi kita tidak tahu siapa yang membukanya, dan itu tidak terlalu penting. Impersonal voice sangat berguna dalam berbagai situasi, terutama ketika kita ingin menyampaikan informasi secara formal, objektif, atau ketika pelaku aksi tidak diketahui.

Contoh Kalimat Impersonal Voice:

  • The book was read by me. (Buku itu dibaca oleh saya.) - Fokus pada buku yang dibaca, bukan siapa yang membaca.
  • The song is sung by her. (Lagu itu dinyanyikan oleh dia.) - Fokus pada lagu yang dinyanyikan.
  • Football is being played by them. (Sepak bola sedang dimainkan oleh mereka.) - Fokus pada permainan sepak bola.

Perbedaan Utama: Active vs. Passive

Perbedaan paling mendasar antara personal voice dan impersonal voice terletak pada fokusnya. Personal voice menyoroti pelaku, sedangkan impersonal voice menyoroti aksi atau objek yang dikenai aksi. Mari kita lihat perbedaan ini lebih detail:

  • Fokus: Personal voice fokus pada subjek (pelaku), impersonal voice fokus pada objek (yang dikenai aksi).
  • Struktur Kalimat: Personal voice: Subjek + Verb + Objek. Impersonal voice: Objek + to be + Verb (past participle) + by + Subjek (opsional).
  • Tingkat Formalitas: Personal voice lebih kasual, impersonal voice lebih formal.
  • Penggunaan: Personal voice untuk percakapan sehari-hari, impersonal voice untuk penulisan formal.

Memahami perbedaan ini akan membantu kamu memilih gaya bahasa yang tepat dalam berbagai situasi. Misalnya, jika kamu sedang menulis email ke teman, personal voice adalah pilihan yang tepat. Tapi, jika kamu menulis laporan penelitian, impersonal voice mungkin lebih cocok.

Dengan memahami perbedaan ini, kamu akan lebih mudah dalam mengidentifikasi dan menggunakan kedua jenis voice dalam bahasa Inggris. Cobalah untuk berlatih membuat kalimat dengan personal voice dan impersonal voice, dan perhatikan bagaimana perubahan fokus mempengaruhi makna kalimat.

Kapan Harus Memilih? Panduan Singkat

Kapan sih waktu yang tepat untuk menggunakan personal voice atau impersonal voice? Ini dia panduan singkatnya:

  • Personal Voice:
    • Percakapan sehari-hari dan situasi informal.
    • Menulis email ke teman atau keluarga.
    • Ketika kamu ingin menyampaikan informasi secara langsung dan jelas.
    • Ketika pelaku aksi penting untuk disebutkan.
  • Impersonal Voice:
    • Penulisan formal seperti laporan, artikel ilmiah, atau berita.
    • Ketika kamu ingin menghindari menyebutkan pelaku aksi.
    • Ketika kamu ingin menekankan aksi atau objek yang dikenai aksi.
    • Ketika kamu ingin memberikan kesan objektif.

Tips Tambahan:

  • Perhatikan Konteks: Pilihlah gaya bahasa yang sesuai dengan konteks komunikasi.
  • Variasi: Gunakan kedua gaya bahasa untuk membuat tulisanmu lebih menarik.
  • Latihan: Semakin banyak kamu berlatih, semakin mudah kamu memilih gaya bahasa yang tepat.

Latihan: Yuk, Coba Bikin Kalimat!

Nah, sekarang saatnya untuk latihan, guys! Coba ubah kalimat personal voice berikut menjadi impersonal voice, dan sebaliknya. Ini akan membantu kamu memahami perbedaan dan penggunaan kedua gaya bahasa ini.

  1. Personal Voice: She wrote a letter. (Dia menulis surat.)
  2. Impersonal Voice: The car was washed by him. (Mobil itu dicuci oleh dia.)
  3. Personal Voice: They are building a house. (Mereka sedang membangun rumah.)
  4. Impersonal Voice: The cake was eaten. (Kue itu dimakan.)

Kunci Jawaban:

  1. Impersonal Voice: A letter was written by her. (Sebuah surat ditulis oleh dia.)
  2. Personal Voice: He washed the car. (Dia mencuci mobil itu.)
  3. Impersonal Voice: A house is being built by them. (Sebuah rumah sedang dibangun oleh mereka.)
  4. Personal Voice: Someone ate the cake. (Seseorang memakan kue itu.) - (Dalam kasus ini, kita tidak tahu siapa yang memakan kue, jadi kita bisa menggunakan 'someone'.)

Kesimpulan: Kuasai Keduanya!

Jadi, guys, personal voice dan impersonal voice itu sama-sama penting dalam bahasa Inggris. Keduanya punya peran masing-masing dan bisa digunakan dalam berbagai situasi. Dengan memahami perbedaan, penggunaan, dan berlatih membuat kalimat, kamu akan semakin mahir berbahasa Inggris. Jangan takut salah, teruslah mencoba, dan nikmati proses belajarnya! Selamat mencoba!

Semoga artikel ini bermanfaat, ya! Kalau ada pertanyaan, jangan ragu untuk bertanya. Semangat belajar bahasa Inggris, guys!