Passive Voice: Pengertian, Penggunaan, Dan Contoh Lengkap

by Jhon Lennon 58 views

Pernahkah kamu mendengar tentang passive voice? Dalam tata bahasa Inggris, passive voice adalah salah satu konsep penting yang perlu dipahami. Tapi, apa sebenarnya passive voice itu? Bagaimana cara menggunakannya dengan benar? Artikel ini akan membahas tuntas mengenai passive voice, mulai dari pengertian dasar hingga contoh-contohnya dalam kalimat.

Apa Itu Passive Voice?

Passive voice adalah bentuk kalimat di mana subjek kalimat menerima aksi, bukan melakukan aksi. Dalam kalimat aktif (active voice), subjek melakukan tindakan. Misalnya, dalam kalimat "John wrote a letter," John (subjek) melakukan tindakan menulis (wrote). Namun, dalam passive voice, fokusnya bergeser. Kalimat yang sama dalam bentuk passive voice menjadi "A letter was written by John." Di sini, "a letter" (subjek) menerima tindakan penulisan.

Perbedaan utama antara active dan passive voice terletak pada fokusnya. Active voice menekankan siapa yang melakukan tindakan, sementara passive voice menekankan pada tindakan itu sendiri atau pada objek yang menerima tindakan. Penggunaan passive voice sering kali diperlukan ketika pelaku tindakan tidak diketahui, tidak penting, atau ingin disembunyikan.

Mengapa Menggunakan Passive Voice?

Ada beberapa alasan mengapa passive voice digunakan dalam penulisan:

  1. Pelaku Tindakan Tidak Diketahui: Kadang-kadang, kita tidak tahu siapa yang melakukan tindakan tersebut. Contohnya, "The window was broken." Kita tahu jendela itu pecah, tetapi kita tidak tahu siapa yang memecahkannya.
  2. Pelaku Tindakan Tidak Penting: Dalam beberapa kasus, siapa yang melakukan tindakan tidak relevan dengan informasi yang ingin disampaikan. Contohnya, "Mistakes were made." Fokusnya adalah pada fakta bahwa kesalahan telah terjadi, bukan pada siapa yang melakukan kesalahan tersebut.
  3. Menghindari Menyalahkan: Passive voice dapat digunakan untuk menghindari menyalahkan seseorang secara langsung. Contohnya, daripada mengatakan "You made a mistake," kita bisa mengatakan "A mistake was made."
  4. Menekankan Objek: Passive voice memungkinkan kita untuk menekankan objek yang menerima tindakan. Contohnya, "The Mona Lisa was painted by Leonardo da Vinci." Fokusnya adalah pada lukisan Mona Lisa, bukan pada Leonardo da Vinci.
  5. Gaya Formal: Dalam penulisan ilmiah atau formal, passive voice sering digunakan untuk memberikan kesan objektif dan impersonal. Contohnya, "The experiment was conducted according to standard procedures."

Kapan Sebaiknya Menghindari Passive Voice?

Walaupun passive voice memiliki kegunaan, terlalu sering menggunakannya dapat membuat tulisan menjadi kurang jelas, bertele-tele, dan membosankan. Dalam banyak kasus, active voice lebih disukai karena lebih langsung dan mudah dipahami. Gunakan passive voice hanya ketika benar-benar diperlukan dan sesuai dengan tujuan penulisan Anda. Hindari menggunakannya jika hanya untuk menghindari menyebutkan pelaku tindakan tanpa alasan yang jelas.

Bagaimana Membentuk Kalimat Passive Voice?

Untuk membentuk kalimat passive voice, kita memerlukan auxiliary verb "to be" dan past participle (kata kerja bentuk ketiga) dari verb utama. Berikut adalah rumusnya:

Subjek + to be + past participle (+ by + agent)

  • Subjek: Objek dari kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif.
  • To be: Bentuk "to be" (am, is, are, was, were, be, being, been) harus sesuai dengan tenses kalimat dan jumlah subjek.
  • Past Participle: Kata kerja bentuk ketiga dari verb utama.
  • By + agent (opsional): Menunjukkan siapa yang melakukan tindakan. Bagian ini sering dihilangkan jika pelaku tindakan tidak diketahui atau tidak penting.

Contoh:

  • Active: The cat chased the mouse.
  • Passive: The mouse was chased by the cat.

Dalam contoh ini, "the mouse" menjadi subjek dalam kalimat pasif, "was" adalah bentuk "to be" yang sesuai dengan tenses (past simple), dan "chased" adalah past participle dari kata kerja "chase". Bagian "by the cat" menunjukkan siapa yang melakukan tindakan, tetapi bisa dihilangkan jika tidak perlu.

Contoh Pembentukan Passive Voice dalam Berbagai Tenses

Berikut adalah contoh pembentukan passive voice dalam berbagai tenses:

  • Simple Present:
    • Active: John eats an apple.
    • Passive: An apple is eaten by John.
  • Present Continuous:
    • Active: John is eating an apple.
    • Passive: An apple is being eaten by John.
  • Simple Past:
    • Active: John ate an apple.
    • Passive: An apple was eaten by John.
  • Past Continuous:
    • Active: John was eating an apple.
    • Passive: An apple was being eaten by John.
  • Present Perfect:
    • Active: John has eaten an apple.
    • Passive: An apple has been eaten by John.
  • Past Perfect:
    • Active: John had eaten an apple.
    • Passive: An apple had been eaten by John.
  • Simple Future:
    • Active: John will eat an apple.
    • Passive: An apple will be eaten by John.
  • Future Perfect:
    • Active: John will have eaten an apple.
    • Passive: An apple will have been eaten by John.

Penggunaan Passive Voice dalam Kalimat

Untuk lebih memahami bagaimana passive voice digunakan, mari kita lihat beberapa contoh kalimat dalam berbagai konteks:

  1. Dalam Berita: "The bank was robbed yesterday morning." (Bank itu dirampok kemarin pagi.)
  2. Dalam Laporan Ilmiah: "The samples were analyzed using the latest technology." (Sampel-sampel tersebut dianalisis menggunakan teknologi terbaru.)
  3. Dalam Instruksi: "The ingredients are mixed thoroughly before baking." (Bahan-bahan dicampur secara merata sebelum dipanggang.)
  4. Dalam Surat Resmi: "Your application has been received and is being processed." (Lamaran Anda telah diterima dan sedang diproses.)
  5. Dalam Narasi: "The princess was rescued by the brave knight." (Sang putri diselamatkan oleh ksatria pemberani.)

Dalam setiap contoh ini, passive voice digunakan untuk menekankan tindakan atau objek yang menerima tindakan, bukan pada pelaku tindakan.

Tips Menguasai Passive Voice

Mempelajari passive voice memang membutuhkan latihan. Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu Anda menguasai konsep ini:

  1. Pahami Struktur Kalimat: Pastikan Anda memahami bagaimana membentuk kalimat passive voice dengan benar. Ingat rumus dasarnya: Subjek + to be + past participle (+ by + agent).
  2. Latihan Mengubah Kalimat: Latih mengubah kalimat dari active voice ke passive voice dan sebaliknya. Ini akan membantu Anda memahami perbedaan antara keduanya dan kapan sebaiknya menggunakan salah satunya.
  3. Perhatikan Konteks: Perhatikan konteks di mana Anda menemukan kalimat passive voice. Cobalah untuk memahami mengapa passive voice digunakan dalam konteks tersebut.
  4. Gunakan Sumber Belajar: Manfaatkan berbagai sumber belajar yang tersedia, seperti buku tata bahasa, situs web, dan aplikasi pembelajaran bahasa. Ada banyak sumber yang dapat membantu Anda memahami passive voice dengan lebih baik.
  5. Praktik Menulis: Cobalah untuk menulis kalimat dan paragraf menggunakan passive voice. Minta umpan balik dari guru, teman, atau penutur asli bahasa Inggris untuk mengetahui apakah Anda telah menggunakan passive voice dengan benar.

Kesalahan Umum dalam Penggunaan Passive Voice

Ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan orang saat menggunakan passive voice. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  1. Penggunaan yang Berlebihan: Terlalu sering menggunakan passive voice dapat membuat tulisan menjadi kaku dan sulit dibaca. Gunakan passive voice hanya ketika benar-benar diperlukan.
  2. Kesalahan dalam Bentuk "To Be": Pastikan bentuk "to be" yang Anda gunakan sesuai dengan tenses dan jumlah subjek. Kesalahan dalam bentuk "to be" dapat mengubah makna kalimat atau membuatnya tidak gramatikal.
  3. Menghilangkan "By + Agent" Tanpa Alasan: Jika pelaku tindakan penting untuk diketahui, jangan menghilangkan bagian "by + agent" tanpa alasan yang jelas. Menghilangkannya dapat membuat kalimat menjadi tidak lengkap atau membingungkan.
  4. Penggunaan Past Participle yang Salah: Pastikan Anda menggunakan past participle yang benar dari verb utama. Kesalahan dalam past participle dapat mengubah makna kalimat atau membuatnya tidak gramatikal.
  5. Tidak Konsisten dalam Tenses: Pastikan Anda konsisten dalam menggunakan tenses dalam kalimat passive voice. Perubahan tenses yang tidak perlu dapat membuat kalimat menjadi membingungkan.

Kesimpulan

Passive voice adalah salah satu aspek penting dalam tata bahasa Inggris yang perlu dipahami. Dengan memahami pengertian, penggunaan, dan cara pembentukannya, Anda dapat menggunakan passive voice dengan benar dan efektif dalam penulisan Anda. Ingatlah untuk menggunakan passive voice dengan bijak dan hanya ketika diperlukan, serta hindari kesalahan umum yang sering dilakukan orang. Dengan latihan yang cukup, Anda akan semakin mahir dalam menggunakan passive voice dan meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris Anda.

Semoga artikel ini bermanfaat, guys! Selamat belajar dan semoga sukses!