Klub Pensiun Filippo Inzaghi: Di Mana Legenda Italia Akhiri Karier?

by Jhon Lennon 68 views

Guys, siapa sih yang nggak kenal sama Filippo "Super Pippo" Inzaghi? Dikenal sebagai salah satu striker paling mematikan di generasinya, gol-golnya seringkali menjadi penentu kemenangan tim kesayangannya. Nah, buat kalian yang penasaran banget, di klub mana Filippo Inzaghi pensiun? Yuk, kita kulik bareng-bareng perjalanan karier sang legenda sampai akhir.

Awal Mula Karier dan Kepindahan ke Klub Besar

Sebelum kita sampai ke klub pensiunnya, penting banget nih buat tahu gimana perjalanan Super Pippo dimulai. Lahir di Piacenza, Italia, pada tahun 1973, Inzaghi memulai karier profesionalnya di klub kampung halamannya, Piacenza Calcio, pada tahun 1991. Di sana, ia langsung menunjukkan bakatnya sebagai pencetak gol ulung, meskipun usianya masih sangat muda. Musim 1992-1993 menjadi musim debutnya di Serie B, di mana ia berhasil mencetak beberapa gol yang menarik perhatian klub-klub yang lebih besar. Setelah itu, ia pindah ke Parma pada tahun 1993, namun kesempatan bermainnya terbatas. Kepindahan berikutnya ke Napoli pada tahun 1995 menjadi batu loncatan yang lebih signifikan. Di Napoli, Inzaghi mulai bersinar dengan mencetak 15 gol dalam 28 pertandingan Serie A. Performa impresif inilah yang akhirnya membuka pintu ke klub yang lebih prestisius di Italia.

Pada tahun 1997, Inzaghi membuat keputusan besar dalam kariernya dengan bergabung dengan Juventus. Bersama Juventus, ia membentuk duo mematikan bersama Alessandro Del Piero, dan menjadi momok bagi pertahanan lawan di Serie A maupun Liga Champions. Selama empat musim membela Si Nyonya Tua, Inzaghi berhasil meraih beberapa gelar domestik dan menjadi top scorer di Liga Champions musim 1997-1998. Ia mencetak total 89 gol dalam 165 penampilan untuk Juventus, sebuah rekor yang sangat membanggakan. Namun, persaingan di lini depan Juventus yang semakin ketat, ditambah dengan kedatangan pemain-pemain baru, membuat Inzaghi memutuskan untuk mencari tantangan baru. Keputusan ini, meskipun berat, terbukti menjadi langkah yang sangat tepat untuk kelanjutan kariernya yang gemilang.

Pindah ke AC Milan dan Era Kejayaan

Pada musim panas tahun 2001, Filippo Inzaghi membuat gebrakan besar dengan bergabung ke rival abadi Juventus, yaitu AC Milan. Kepindahan ini tentu saja mengejutkan banyak pihak, namun Inzaghi membuktikan bahwa ia adalah pemain yang profesional dan selalu memberikan yang terbaik di mana pun ia bermain. Di San Siro, Super Pippo menemukan rumah barunya dan membentuk salah satu trio penyerang paling ikonik dalam sejarah sepak bola Italia bersama Andriy Shevchenko dan Kaka. Bersama Milan, Inzaghi meraih puncak kejayaannya. Ia menjadi mesin gol yang tak terbendung, dikenal dengan insting predatornya di kotak penalti, kemampuan offside trap yang luar biasa, dan penyelesaian akhir yang dingin.

Selama membela Rossoneri, Inzaghi memenangkan dua gelar Liga Champions UEFA (2003 dan 2007), dua gelar Serie A (2004 dan 2011), satu Coppa Italia (2003), dan satu Piala Dunia Antarklub FIFA (2007). Khususnya di Liga Champions, Inzaghi memiliki rekor yang luar biasa. Ia adalah top scorer kedua sepanjang masa klub di kompetisi tersebut, hanya kalah dari Andriy Shevchenko. Momen paling berkesan baginya di Liga Champions mungkin adalah saat ia mencetak dua gol dalam kemenangan dramatis 2-1 atas Liverpool di final Liga Champions 2007, yang sekaligus menjadi penebus kekalahan pahit dari tim yang sama di final 2005. Gol-golnya di AC Milan bukan hanya sekadar angka, tetapi seringkali menjadi gol penentu yang membawa trofi ke lemari klub. Ia total mencetak 126 gol dalam 300 penampilan untuk AC Milan, menjadikannya salah satu legenda sejati klub tersebut. Periode di AC Milan ini benar-benar menjadi puncak karier emas bagi Filippo Inzaghi, di mana ia meraih hampir semua gelar prestisius yang bisa diraih seorang pesepak bola.

Akhir Karier: Pensiun di AC Milan

Jadi, menjawab pertanyaan utama kalian, Filippo Inzaghi pensiun di klub AC Milan. Keputusan untuk mengakhiri karier profesionalnya diambil setelah musim 2011-2012. Pada akhir musim tersebut, kontraknya dengan AC Milan berakhir, dan setelah melalui pertimbangan matang, Inzaghi memutuskan untuk gantung sepatu. Keputusan ini tentu saja menyisakan kesedihan bagi para penggemar Milan yang telah lama mengagumi gol-gol dan semangat juangnya. Meskipun ia sempat mendapatkan tawaran dari klub lain, Inzaghi memilih untuk pensiun di klub yang telah memberinya begitu banyak gelar dan kenangan indah. Pilihan ini menunjukkan loyalitas dan rasa terima kasihnya kepada AC Milan yang telah menjadi bagian penting dalam sejarah hidupnya.

Setelah pensiun sebagai pemain, Inzaghi tidak serta merta meninggalkan dunia sepak bola. Ia langsung terjun ke dunia kepelatihan, dan lagi-lagi, ia memulai perjalanannya di klub yang sama, AC Milan. Ia mengambil alih tim junior Primavera AC Milan sebelum akhirnya mendapatkan kesempatan melatih tim senior pada musim 2014-2015. Meskipun karier kepelatihannya di tim senior Milan tidak berlangsung lama, ini menunjukkan komitmennya yang mendalam terhadap klub tersebut. Perjalanan karier Filippo Inzaghi sebagai pemain adalah sebuah kisah inspiratif tentang dedikasi, ketekunan, dan naluri mencetak gol yang tak tertandingi. Ia membuktikan bahwa dengan kerja keras dan semangat pantang menyerah, seorang pemain bisa meraih puncak kejayaan dan meninggalkan warisan abadi di dunia sepak bola. Keberadaannya di AC Milan hingga akhir karier profesionalnya menegaskan statusnya sebagai salah satu ikon terbesar klub tersebut. Sampai jumpa di artikel berikutnya, guys!