Benarkah Nanas Punya Biji?
Guys, pernah nggak sih kalian lagi asyik makan nanas terus mikir, "Eh, ini nanas ada bijinya nggak ya?" Pertanyaan ini mungkin sering muncul di kepala kita, apalagi kalau kita terbiasa lihat buah-buahan lain yang jelas-jelas punya biji di dalamnya. Nah, kali ini kita bakal kupas tuntas soal biji nanas ini, biar nggak ada lagi keraguan di hati. Siapa tahu info ini bisa bikin kalian makin pede pas makan nanas!
Sejarah Singkat dan Fakta Menarik Nanas
Sebelum ngomongin biji, yuk kita flashback sedikit soal nanas. Buah tropis yang rasanya manis asam ini ternyata punya sejarah yang cukup panjang, lho. Nanas, atau Ananas comosus kalau pakai nama ilmiahnya, aslinya berasal dari Amerika Selatan, tepatnya di daerah perbatasan Brazil dan Paraguay. Bayangin aja, ribuan tahun lalu, orang-orang di sana udah kenal sama si buah nanas ini. Keren banget kan? Nanas ini kemudian menyebar ke seluruh dunia, dibawa sama para penjelajah Eropa. Makanya, sekarang kita bisa nikmatin nanas di mana aja, termasuk di negara kita tercinta, Indonesia. Buah ini bukan cuma enak dimakan langsung, tapi juga serbaguna banget. Bisa dibikin jus, selai, puding, bahkan jadi bumbu masakan juga oke. Gak heran kalau nanas jadi salah satu buah favorit banyak orang. Tapi, di balik semua kenikmatan itu, muncul pertanyaan soal bijinya.
Kenapa Kita Jarang Lihat Biji Nanas?
Nah, ini dia intinya. Kenapa sih kita kayak nggak pernah lihat biji nanas? Padahal, kalau secara teori, tanaman nanas itu kan berkembang biak pakai biji. Jawabannya ternyata cukup simpel, guys. Kebanyakan nanas yang kita makan di pasaran itu adalah hasil dari pemuliaan tanaman ( plant breeding ) dan stek atau anakan. Jadi gini, para petani nanas itu kan pengen nanas yang mereka hasilkan itu seragam, manisnya pas, dan tentunya mudah dijual. Nah, dengan cara stek atau anakan dari batang atau daun, mereka bisa dapetin tanaman nanas yang persis sama dengan induknya. Ini yang namanya kloning vegetatif. Jadi, sifat-sifat unggul dari nanas induk itu bakal diturunin ke anakan-anakannya. Hasilnya? Buah nanas yang kita makan itu seragam kualitasnya dan minim biji, atau bahkan tidak berbiji sama sekali.
Selain itu, ada juga faktor poliploidi. Nanas yang umum kita makan itu seringkali merupakan nanas hasil persilangan yang menghasilkan sifat triploid atau tetraploid. Tanaman dengan jumlah kromosom lebih banyak ini cenderung menghasilkan buah yang lebih besar, lebih manis, dan yang paling penting, steril. Tanaman steril itu artinya dia susah banget buat ngeluarin biji. Jadi, meskipun secara teori ada potensi pembentukan biji, dalam praktiknya, biji itu nggak bakal jadi atau nggak bakal matang. Ini yang bikin nanas yang kita konsumsi jadi terasa lebih nikmat karena nggak ada biji yang mengganggu. Jadi, bukan berarti nanas itu nggak punya biji dari sononya, tapi lebih ke hasil rekayasa dan sifat alaminya setelah melalui proses pemuliaan.
Jadi, kesimpulannya, nanas yang sering kita makan itu memang sengaja dibudidayakan agar tidak berbiji atau sangat minim biji. Ini dilakukan untuk memberikan pengalaman makan yang lebih nyaman dan memuaskan bagi konsumen. Kalaupun ada biji yang muncul, biasanya sangat kecil, lunak, dan tidak mengganggu sama sekali. Berbeda banget kan sama biji semangka atau melon yang kadang bikin repot pas dimakan. Jadi, kalau kalian makan nanas terus nggak nemu biji, tenang aja, itu memang udah hal yang wajar kok. Itu artinya kalian lagi menikmati hasil dari budidaya nanas yang berkualitas tinggi, guys!
Bagaimana Nanas Berkembang Biak Secara Alami?
Oke, sekarang kita bahas gimana sih nanas itu berkembang biak kalau dibiarin gitu aja di alam liar, tanpa campur tangan manusia. Jadi gini, guys, kalau kita ngomongin nanas liar atau nanas yang tumbuh tanpa dibudidayakan secara intensif, nanas itu sebenarnya punya biji, lho. Iya, beneran! Cuma aja, biji nanas liar itu biasanya kecil, keras, dan nggak sebanyak biji buah lain yang kita kenal. Bentuknya itu kayak biji-biji kecil berwarna hitam atau coklat gelap, dan posisinya itu biasanya ada di dalam daging buahnya. Kalau kalian nemu nanas liar terus kalian belah, kemungkinan besar kalian bakal nemuin biji-biji kecil itu di antara serat-serat buahnya. Tapi ya itu tadi, ukurannya kecil dan nggak banyak, jadi nggak terlalu kelihatan kalau nggak dicari.
Kenapa kok nanas hasil budidaya beda banget sama nanas liar? Ini kembali lagi ke tujuan budidaya. Petani nanas itu kan pengen menghasilkan buah yang maksimal dari segi rasa, ukuran, dan tentu saja kenyamanan saat dikonsumsi. Nah, biji itu kan kadang dianggap mengganggu. Bayangin aja kalau makan nanas terus ketemu biji yang keras, pasti nggak enak kan? Makanya, melalui proses seleksi dan pemuliaan selama bertahun-tahun, para ahli pertanian berhasil menciptakan varietas nanas yang steril atau partenokarpik. Tanaman partenokarpik itu keren banget, guys, karena dia bisa menghasilkan buah tanpa perlu pembuahan. Jadi, buahnya bisa tumbuh besar dan matang tanpa adanya proses pembentukan biji. Ini yang bikin nanas modern yang kita makan jadi minim atau bahkan nggak ada bijinya sama sekali.
Selain itu, cara perkembangbiakan nanas yang paling umum dan efektif di kalangan petani adalah perkembangbiakan vegetatif. Ini tuh kayak nanas bikin