Active Voice: Pengertian, Ciri, Dan Contoh Kalimatnya

by Jhon Lennon 54 views

Active voice alias kalimat aktif itu penting banget buat bikin tulisan kita jadi lebih jelas dan mudah dipahami, guys. Nah, kali ini kita bakal bahas tuntas tentang apa itu active voice, ciri-cirinya gimana, dan contoh kalimatnya kayak apa. Yuk, simak baik-baik!

Apa Itu Active Voice?

Active voice atau kalimat aktif adalah jenis kalimat di mana subjeknya melakukan tindakan yang dinyatakan oleh kata kerja. Dalam kalimat aktif, fokusnya ada pada si pelaku atau subjek yang melakukan aksi. Ini bikin kalimatnya jadi lebih langsung dan tegas. Jadi, kalau kita mau bikin kalimat yang to the point dan nggak bertele-tele, active voice ini pilihan yang tepat, guys. Bayangin aja, kalau kita bilang "Saya makan nasi," itu lebih jelas daripada "Nasi dimakan oleh saya," kan? Nah, itu dia bedanya.

Dalam active voice, struktur kalimatnya biasanya terdiri dari Subjek-Predikat-Objek (SPO). Misalnya, dalam kalimat "Ayah membaca koran," Ayah adalah subjeknya, membaca adalah predikatnya, dan koran adalah objeknya. Urutan ini bikin kalimatnya jadi mudah dicerna dan nggak bikin bingung pembaca. Selain itu, penggunaan active voice juga bisa bikin tulisan kita jadi lebih hidup dan dinamis. Coba bandingkan dengan kalimat pasif yang cenderung lebih kaku dan formal. Jadi, buat kalian yang pengen bikin tulisan yang menarik dan enak dibaca, jangan ragu buat pakai active voice ya!

Kenapa active voice ini penting? Karena dia bikin tulisan kita jadi lebih efektif dan efisien. Dengan menggunakan active voice, kita bisa langsung menyampaikan pesan tanpa perlu berputar-putar. Ini особенно penting dalam penulisan berita, laporan, atau instruksi, di mana kejelasan dan ketepatan informasi adalah kunci utama. Selain itu, active voice juga bisa membantu kita menghindari penggunaan kata-kata yang nggak perlu dan bikin kalimat jadi lebih ringkas. Jadi, dengan menguasai active voice, kita bisa jadi penulis yang lebih baik dan menghasilkan tulisan yang berkualitas.

Ciri-Ciri Kalimat Active Voice

Untuk bisa membedakan kalimat aktif dari kalimat pasif, kita perlu tahu ciri-cirinya dulu, guys. Ciri-ciri kalimat active voice itu sebenarnya cukup mudah dikenali. Berikut ini beberapa di antaranya:

  1. Subjek Melakukan Tindakan: Ini adalah ciri utama dari kalimat aktif. Subjek dalam kalimat aktif berperan sebagai pelaku yang melakukan tindakan yang dinyatakan oleh kata kerja. Contohnya, dalam kalimat "Adik bermain bola," adik adalah subjek yang melakukan tindakan bermain.
  2. Menggunakan Kata Kerja Aktif: Kalimat aktif biasanya menggunakan kata kerja aktif yang menunjukkan tindakan atau perbuatan. Kata kerja aktif ini biasanya memiliki awalan me- atau ber-. Contohnya, membaca, menulis, berlari, dan sebagainya. Tapi, ada juga beberapa kata kerja aktif yang nggak memiliki awalan, seperti makan dan minum.
  3. Struktur Kalimat SPO (Subjek-Predikat-Objek): Kalimat aktif umumnya memiliki struktur SPO yang jelas. Subjek berada di awal kalimat, diikuti oleh predikat (kata kerja), dan kemudian objek (jika ada). Struktur ini bikin kalimatnya jadi mudah dipahami dan nggak ambigu.
  4. Tidak Menggunakan Kata Kerja Bantu Pasif: Kalimat aktif nggak menggunakan kata kerja bantu pasif seperti di- atau ter-. Kata kerja bantu pasif ini biasanya digunakan dalam kalimat pasif untuk menunjukkan bahwa subjek dikenai tindakan. Contohnya, dalam kalimat pasif "Bola ditendang oleh adik," kata kerja ditendang menunjukkan bahwa bola dikenai tindakan oleh adik.
  5. Fokus pada Pelaku: Kalimat aktif memberikan fokus utama pada pelaku atau subjek yang melakukan tindakan. Ini bikin kalimatnya jadi lebih tegas dan langsung. Pembaca atau pendengar bisa langsung tahu siapa yang melakukan apa.

Dengan memahami ciri-ciri ini, kita bisa lebih mudah mengidentifikasi kalimat aktif dalam berbagai jenis teks. Jadi, mulai sekarang, coba perhatikan baik-baik struktur kalimatnya ya, guys!

Contoh Kalimat Active Voice

Biar makin paham, yuk kita lihat beberapa contoh kalimat active voice dalam berbagai konteks:

  • Contoh 1: Ibu memasak nasi goreng di dapur.

    • Subjek: Ibu
    • Predikat: memasak
    • Objek: nasi goreng
    • Keterangan: di dapur

    Kalimat ini jelas menunjukkan bahwa ibu adalah pelaku yang melakukan tindakan memasak nasi goreng. Struktur kalimatnya juga mengikuti pola SPO dengan keterangan tempat di akhir kalimat.

  • Contoh 2: Kakak membaca buku cerita sebelum tidur.

    • Subjek: Kakak
    • Predikat: membaca
    • Objek: buku cerita
    • Keterangan: sebelum tidur

    Dalam contoh ini, kakak adalah subjek yang melakukan tindakan membaca buku cerita sebelum tidur. Kalimat ini memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami.

  • Contoh 3: Adik bermain bola di lapangan.

    • Subjek: Adik
    • Predikat: bermain
    • Objek: bola
    • Keterangan: di lapangan

    Kalimat ini menunjukkan bahwa adik adalah pelaku yang sedang bermain bola di lapangan. Struktur kalimatnya juga mengikuti pola SPO dengan keterangan tempat di akhir kalimat.

  • Contoh 4: Guru menjelaskan materi pelajaran dengan sabar.

    • Subjek: Guru
    • Predikat: menjelaskan
    • Objek: materi pelajaran
    • Keterangan: dengan sabar

    Dalam contoh ini, guru adalah subjek yang melakukan tindakan menjelaskan materi pelajaran dengan sabar. Kalimat ini memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang dilakukan oleh guru.

  • Contoh 5: Ayah mencuci mobil di garasi.

    • Subjek: Ayah
    • Predikat: mencuci
    • Objek: mobil
    • Keterangan: di garasi

    Kalimat ini menunjukkan bahwa ayah adalah pelaku yang sedang mencuci mobil di garasi. Struktur kalimatnya juga mengikuti pola SPO dengan keterangan tempat di akhir kalimat.

Perbedaan Active Voice dan Passive Voice

Perbedaan antara active voice dan passive voice terletak pada fokus dan struktur kalimatnya. Dalam active voice, subjek melakukan tindakan, sedangkan dalam passive voice, subjek dikenai tindakan. Nah, biar lebih jelas, yuk kita bahas perbedaannya secara detail:

Fitur Active Voice Passive Voice
Fokus Pelaku atau subjek yang melakukan tindakan Tindakan atau objek yang dikenai tindakan
Struktur Subjek-Predikat-Objek (SPO) Objek-Predikat-Subjek (OPS)
Kata Kerja Menggunakan kata kerja aktif (me-, ber-) Menggunakan kata kerja pasif (di-, ter-)
Contoh Kalimat "Saya membaca buku." "Buku dibaca oleh saya."
Kejelasan Lebih jelas dan langsung Cenderung lebih formal dan kurang langsung

Dalam active voice, kita fokus pada siapa yang melakukan apa. Ini bikin kalimatnya jadi lebih mudah dipahami dan nggak ambigu. Sementara itu, dalam passive voice, kita fokus pada apa yang dikenai tindakan oleh siapa. Passive voice sering digunakan untuk menekankan tindakan itu sendiri atau ketika pelaku tindakan nggak diketahui atau nggak penting untuk disebutkan.

Contohnya, kalau kita bilang "Polisi menangkap pencuri," itu adalah active voice. Tapi, kalau kita bilang "Pencuri ditangkap oleh polisi," itu adalah passive voice. Dalam kalimat active, fokusnya ada pada polisi yang menangkap, sedangkan dalam kalimat passive, fokusnya ada pada pencuri yang ditangkap.

Kapan Menggunakan Active Voice?

Penggunaan active voice sangat dianjurkan dalam berbagai jenis tulisan karena memberikan kejelasan dan ketegasan. Berikut ini beberapa situasi di mana kita sebaiknya menggunakan active voice:

  1. Penulisan Berita: Dalam penulisan berita, active voice membantu menyampaikan informasi secara cepat dan akurat. Pembaca bisa langsung tahu siapa yang melakukan apa tanpa perlu berputar-putar.
  2. Laporan: Dalam laporan, active voice memberikan kejelasan tentang tindakan yang dilakukan oleh subjek. Ini membantu pembaca memahami proses dan hasil yang dicapai.
  3. Instruksi: Dalam memberikan instruksi, active voice membuat perintah jadi lebih jelas dan mudah diikuti. Contohnya, "Tekan tombol ini" lebih efektif daripada "Tombol ini ditekan."
  4. Esai dan Artikel: Dalam esai dan artikel, active voice membuat tulisan jadi lebih hidup dan menarik. Pembaca akan lebih tertarik dengan tulisan yang menggunakan active voice karena lebih dinamis.
  5. Surat Lamaran Kerja: Dalam surat lamaran kerja, active voice menunjukkan inisiatif dan kemampuan diri. Contohnya, "Saya mengembangkan strategi pemasaran" lebih baik daripada "Strategi pemasaran dikembangkan oleh saya."

Tips Menggunakan Active Voice

Buat kalian yang pengen lebih mahir dalam menggunakan active voice, berikut ini beberapa tips yang bisa kalian coba:

  • Identifikasi Subjek dan Kata Kerja: Sebelum menulis kalimat, identifikasi dulu siapa subjeknya dan apa yang dia lakukan. Ini akan membantu kita menyusun kalimat aktif dengan lebih mudah.
  • Gunakan Kata Kerja Aktif: Pilih kata kerja aktif yang sesuai dengan tindakan yang dilakukan oleh subjek. Hindari penggunaan kata kerja pasif kecuali jika memang diperlukan.
  • Perhatikan Struktur Kalimat: Pastikan struktur kalimatnya mengikuti pola SPO (Subjek-Predikat-Objek). Ini akan membuat kalimatnya jadi lebih jelas dan mudah dipahami.
  • Hindari Penggunaan Kata Kerja Bantu Pasif: Sebisa mungkin hindari penggunaan kata kerja bantu pasif seperti di- atau ter-. Gunakan kata kerja aktif yang lebih langsung dan tegas.
  • Latihan Secara Rutin: Semakin sering kita latihan, semakin mahir kita dalam menggunakan active voice. Coba ubah kalimat pasif menjadi kalimat aktif sebagai latihan.

Dengan mengikuti tips ini, kita bisa meningkatkan kemampuan kita dalam menggunakan active voice dan menghasilkan tulisan yang lebih berkualitas. Jadi, jangan ragu buat mencoba ya, guys!

Kesimpulan

Active voice adalah elemen penting dalam penulisan yang efektif dan efisien. Dengan memahami pengertian, ciri-ciri, dan contoh kalimat active voice, kita bisa membuat tulisan yang lebih jelas, tegas, dan menarik. Jadi, mulai sekarang, yuk biasakan diri untuk menggunakan active voice dalam setiap tulisan kita. Semoga artikel ini bermanfaat ya, guys!